Selopajang Timur, Blado – Sekelompok remaja yang tergabung dalam ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) Wira SMK Negeri 1 Batang nampak bekerja sama membangun tenda di Lapangan Wisata Agro Selopajang Timur, Blado. Hal tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan Pendidikan Lapangan (Diklap) yang diselenggarakan pada Jumat hingga Sabtu, 20 – 21 September 2024. Kegiatan Diklap PMR Wira SMK Negeri 1 Batang tahun ini memang kegiatan lapangan pertama yang dilakukan di luar area sekolah. Hal itu bertujuan membentuk relawan muda yang tangguh dan cekatan. Tujuan tersebut dapat tercapai melalui serangkaian kegiatan seperti Simulasi Bencana, Praktik Pertolongan Pertama, Uji Pengetahuan, Jelajah, hingga kegiatan pentas seni dan outbond.
Pada hari pertama, setelah membangun tenda peserta kemudian mengikuti apel pembukaan yang dibuka langsung oleh Pembina PMR Wira SMK Negeri 1 Batang yakni Handis Wiyantoro, S.Pd. Selanjutnya peserta mendapatkan materi tentang Pertolongan Pertama korban banyak, evakuasi, dan tandu darurat hingga menjelang sholat Jumat. Setelah ishoma, peserta kemudian mengikuti hiking siang di sekitar lokasi Wisata Agro Selopajang Timur. Dalam hiking siang terdapat 3 Pos Utama yang harus dilalui oleh peserta. Setelah menyelesaikan tiga pos tersebut, peserta selanjutnya mendapatkan penguatan materi dari Pelatih yang merupakan relawan PMI Kabupaten Batang yakni Ihsan Syahru Rumadlon. Kegiatan hari pertama ditutup dengan pertunjukan pentas seni dari peserta.
Pada hari kedua, peserta mengikuti adat pengambilan slayer PMR Wira SMK Negeri 1 Batang yang telah disiapkan sedemikian rupa oleh panitia. Peserta tidak serta merta mendapatkan slayer, namun ada tantangan yang harus diselesaikan. Selanjutnya peserta mengikuti kegiatan senam dan outbond. Selama peserta melakukan senam dan outbond, panitia mempersiapkan diri untuk kegiatan simulasi bencana gempa bumi. Setelah semua siap, peserta mengikuti kegiatan simulasi bencana dan melaksanakan praktik penanganan korban banyak dengan menerapkan tri ace.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari pihak sekolah. Selain itu, seluruh peserta juga merasa bahwa kegiatan DIKLAP ini bermanfaat bagi mereka dalam upaya peningkatan keterampilan pertolongan pertama utamanya dalam menghadapi bencana alam.